Kamis, 22 November 2012

Mendayagunakan Modal dari Allah

REP | 01 November 2012 | 22:32 Dibaca: 200   Komentar: 0   Nihil
Mungkin sudah kesekian kalinya kita mendengar pepatah Inggris yang satu ini, “time is money”. Waktu adalah uang, begitulah artinya. Allah pun telah menjelaskan dengan kalam-Nya yang suci dalam surat pendek Al-Asr. Demi masa, demi waktu. hal ini menunjukkan bahwa betapa berharganya waktu dalam hidup ini. Dan, Allah memerintahkan agar manusia senantiasa beribadah dan mengabdi pada-Nya setiap saat.
Kita tahu waktu adalah modal yang Allah berikan merata bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya di bumi. Satu hari sama dengan 24 jam = 86400 detik. Allah memberikan 86400 detik pada setiap hamba-Nya, tidak kurang dan tidak lebih. Bagaimana seorang manusia dikatakan merugi? Bagaimana pula mereka bisa dikatakan beruntung? Kita tentu sudah mengetahuinya. Secara hitungan matematis, orang yang merugi ialah mereka yang kehilangan detik-detik berharga menuju keberhasilan tersebut. Sedangkan orang yang beruntung adalah mereka yang bisa memanfaatkan semua modal yang telah Allah tawarkan untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya untuk memperberat timbangan amal kita di akhirat nanti.
Betapa berharganya waktu sangat dirasakan oleh beberapa orang. Kita bisa mengetahui betapa berharganya nilai harga detik pada orang yang mengikuti olimpiade atau orang yang menghindar dari kecelakaan lalu lintas. Tiap detik yang berjalan sesungguhnya memiliki 2 kemungkinan, entah akan mengantarkan kita kepada ketaatan atau keingkaran terhadap perintah-Nya.
Walaupun begitu, masih banyak di antara kita yang masih lalai dalam mempergunakan modal waktu ini. kebiasaan menunda dan mengisi waktu kosong berjam-jam di depan televisi juga akan mengurangi nilai modal kita. Pentingnya menyadari betapa berharganya waktu yang kita punya adalah penentu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pernah ada seorang sufi yang mengatakan bahwa perjalanan kita masih begitu panjang dan berat. Sudah saatnya kita mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk perjalanan ini dengan amalan-amalan harian baik fardu ataupun sunnah, semoga Allah menerima segala amal di dunia yang pernah kita kerjakan.
Allah pun menyampaikan anjuran-Nya bagi manusia agar terus berlomba-lomba dalam kebaikan untuk memperoleh pahala. Karena sebenarnya dunia adalah arena perlombaan, dimana semua muslim bergerak dan berpacu dengan waktu untuk menebarkan amal-amal terbaiknya sebanyak mungkin agar ia bisa mengisi perbekalannya nanti. Dan, barangsiapa yang pandai menyiapkan bekal jauh-jauh hari, ia tidak akan kehausan dan kelaparan dalam perjalanan nanti.
Dunia juga hanyalah tempat persinggahan dan manusia hanyalah sebagai musafir yang hanya mampir untuk minum sebentar saja, lalu melanjutkan kembali perjalanannya. Mengambil sebanyak mungkin perbekalan di dunia, dan menikmatinya di akhirat adalah kebahagiaan sejati dan dambaan setiap muslim. Sungguh, bahagianya jika kelak kita mengetahui dan Allah menghendaki amalan-amalan di dunia diterima oleh-Nya, suatu kebahagiaan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun jua. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu yang dimiliki dengan penuh pertimbangan, mengusahakan mengisi waktu luang dengan beragama aktivitas yang bermanfaat dan semoga kita semua terlepas dari perbuatan yang tidak berguna dan tidak termasuk hamba yang merugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar